Kenapa ketika kita dari mulai sekolah dasar sampai menengah atas bahkan sampai kuliah di semester pertama pun menjumpai mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan? Tidakkah ini dianggap paling penting yang harus kita kuasai dengan sebaik mungkin dalam bertindak serta berbuat sesuatu. Namun apa yang terjadi dengan moral kita sekarang ini? Banyak orang pintar yang tidak memiliki etika yang baik, perbuatan yang menyimpang dari tata krama dan nilai-nilai yang diajarkan dalam pancasila. Sebenarnya yang salah siapa? Salahkan seorang guru yang mendidik mata pelajaran tersebut? Atau bahkan yang salah itu adalah muridnya yang tidak pernah bisa mengerti tentang makna yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut?
Ironi memang jika kita saling menyalahkan antara satu dengan yang lain. Kita lihat sekarang ini, banyak orang yang mengaku berilmu namun tidak memiliki atau sedikit memiliki sikap dan sifat seperti yang diajarkan dalam pendidikan pancasila tersebut. Para koruptor yang mengaku memiliki nilai akademik yang baik, mendapat kepercayaan dari masyarakat, serta dianggap mampu oleh suatu lembaga untuk mengisi jabatan tersebut, namun mereka dengan gampang melanggar norma-norma yang telah diajarkan. Mereka dengan sadar melakukan kesalahan yang dapat merugikan orang lain. Mengambil yang bukan haknya bahkan mengakui bahwa ini punya dia, itu miliknya dan yang sana harus dia miliki dengan melakukan kecurangan dan kelicikan. Ironis bukan?
Selain itu, banyak juga yang merasa dirinya mampu dan sanggup melakukan sesuatu, tapi mereka melakukan tersebut tanpa memikirkan perasaan dan pendapat orang lain. Berapa banyak orang yang kecewa dengan apa yang dilakukan seseorang. Sulitkah berbuat baik dalam hidup ini? Apakah harus belajar pendidikan pancasila lagi? Atau kita harus mengubah metode pembelajaran pendidikan pancasila tersebut?
Dapat kita contohkan, ketika kita menjawab soal ujian pendidikan pancasila, kita akan memilih jawaban sebaik mungkin dari pilihan atau dari keadaan tersebut. Jika kita menjawab dengan pilihan yang salah, secara spontan guru atau dosen langsung menyalahkan jawaban tersebut padahal itu adalah jawaban sesuai dengan hati mereka. Seharusnya guru atau dosen tersebut tidak boleh menyalahkan jawaban dari muridnya, namun hendaklah memanggil murid yang bersangkutan tersebut dan menanyakan tentang kenapa memilih jawaban seperti itu. Secara psikis, orang akan menjawab sesuatu tentang kehidupan secara jujur. Oleh karena itu, kita tidak boleh langsung menghukum jawaban mereka dengan tanda salah. Tanyakan lah terlebih dahulu. Mudah-mudahan dengan begitu, murid tersebut bisa mengetahui kenapa ini salah dan kenapa ini benar.
Mungkin ini sedikit solusi bagi para pendidik ilmu pendidikan pancasila bagaimana menyelamatkan generasi penerus bangsa ini agar tidak semakin bobrok.
0 comments:
Post a Comment