Anda vegetarian? Jika iya, tentu masalah utama anda adalah bagaimana mencukupi sumber asupan protein yang cocok dengan tubuh, sedangkan yang selama ini kita ketahui bahwa sumber protein terbaik berasal dari hewan, sedangkan sumber nabati sering tidak lengkap dan bahkan kandungan proteinnya jauh lebih rendah dibandingkan hewani. Tapi jangan khawatir, asupan protein anda dapat terpenuhi dari mengkonsumsi tempe. Tempe?? Ya,.tempe adalah jawaban atas masalah yang dihadapi oleh para vegetarian. 

Proses Persiapan Pengukusan Tempe untuk
Pembuatan Tepung Tempe
Tempe merupakan produk asli Indonesia yang berasal dari fermentasi kedelai. Nilai gizi tempe lebih tinggi dibandingkan tahu, kecap, bahkan dengan susu kedelai. Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan ketika menyelesaikan tugas akhir dulu, diketahui bahwa tempe memiliki kandungan protein yang hampir lengkap, hanya metionin dan sistein yang kadarnya rendah, yaitu sekitar 17 mg/g, dan jika dibandingkan dengan standar FAO tentang batas bahan makanan, kadar metionin dan sisteinnya adalah 25 mg/g, sedangkan untuk jenis asam amino esensial yang lain, kadarnya melebihi dari batas yang ditetapkan oleh FAO. Perlu diketahui bahwa kebutuhan tubuh akan protein, dalam hal ini adalah asam amino sebagai komponen penyusun dari protein, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Secara sederhana, asam amino esensial merupakan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tapi tubuh tidak mampu memproduksi asam amino tersebut. Jika tubuh tidak terpenuhi jenis asam amino ini, maka sintesis protein (produksi protein) dalam tubuh akan terhambat. Dan hebatnya tempe adalah semua jenis asam amino esensial terkandung di dalamnya. Sedangkan asam amino non esensial merupakan jenis asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh mampu memproduksinya sendiri, sehingga tidak harus diperoleh dari bahan makanan.

Selain kandungan protein, dalam hal ini adalah asam amino, kemampuan tubuh kita untuk mencerna protein yang terkandung pada tempe juga cukup besar. Hasil penelitian yang pernah saya kerjakan menunjukkan angka 84%. Artinya adalah kemampuan tubuh kita dalam mencerna tempe sangat besar, sebanyak 84 % protein yang terdapat pada tempe akan dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Jika dibandingkan dengan kasein, protein yang terdapat dalam susu, nilainya tidak terlalu jauh kalahnya, yaitu 87 %. Ini mengindikasikan bahwa kemampuan tubuh untuk mencerna protein yang terdapat dalam tempe sangat besar. Hal ini terbukti sebanyak 84 % dapat diserap oleh tubuh kita. 

Ada banyak hal yang menyebabkan kenapa tempe menjadi alternatif bagi para vegetarian, atau disebut pula dengan istilah vegan bagi orang yang menjalani diet vegetarian. Proses pembuatan tempe yang direndam, dikukus, direndam lagi, kemudian difermentasi, menyebabkan protein yang terdapat pada tempe menjadi lebih mudah untuk dicerna. Hal ini disebabkan senyawa yang menghambat pencernaan protein pada kedelai,yaitu anti tripsin, telah hilang akibat proses pengolahan tempe. Selain itu pula, fermentasi kedelai menjadi tempe membuat tempe lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh kita. Selain itu pula, tekstur tempe yang lembut, rasanya hampir mirip dengan daging ayam jika dimasak, sehingga tempe dapat menjadi alternatif bagi orang yang menjalani diet vegetarian. 

Akan tetapi, permasalahan klasik yang sering terjadi adalah, proses pengolahan tempe menjadi bahan makanan siap saji sampai saat ini tidak jauh dari digoreng, disambal, atau di kukus. Kalau mau berkreasi jenis olahan tempe, amat sangat banyak variasi masakan berbahan baku tempe. Bakso tempe misalnya, nuget tempe, atau jus tempe, atau somay tempe, dan banyak lagi variasi masakan yang bisa dikembangkan. Jadi, bagi anda yang masih bingung bagaimana memenuhi sumber protein bagi tubuh anda, dan anda masih tetap ingin menjalani diet vegetarian, TEMPE merupakan jawaban atas permasalahan anda.






0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts