Salah satu yang kita harapkan dari sepotong makanan adalah zat gizi. Zat gizi tersebut diperlukan oleh tubuh untuk membuat tenaga. Tenaga tersebut lah yang menyebabkan kita bisa beraktivitas. Zat gizi terbagi atas 2 (dua) macam, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah besar, seperti karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam tubuh jumlah kecil, seperti vitamin dan mineral. pada fokus kali ini, saya akan mengangkat tentang zat gizi mikro, terutama mineral. Mineral yang akan dibahas adalah penyerapan kalsium (Ca). Kalsium berfungsi sebagai berikut :
  • Mengaktifkan saraf
  • Melancarkan peredaran darah
  • Melenturkan otot
  • Menormalkan tekanan darah
  • Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
  • Menjaga keseimbangan cairan tubuh
  • Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
  • Mencegah penyakit jantung
  • Menurunkan risiko kanker usus
  • Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
  • Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
  • Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
  • Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
  • Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
  • Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
  • Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)
Melihat begitu banyaknya fungsi kalsium tersebut, perlu kita mengetahui sumber kalsium yang mana yang harus kita pilih untuk kita konsumsi sehari-hari agar fungsi kalsium tersebut dapat benar-benar dapat bermanfaat bagi tubuh kita. Sumber kalsium yang terbaik adalah dari susu. Melihat perkembangan sekarang ini, ada begitu banyak susu, baik susu hewani maupun produk susu nabati. Terus yang jadi pertanyaan adalah sumber susu yang mana yang baik yang harus kita pilih?
Produk susu yang berasal dari hewani telah diuji banyak mengandung vitamin D. Salah satu fungsi dari vitamin D adalah dapat membantu mempercepat dalam proses penyerapan kalsium dalam tubuh. sehingga selain tinggi kalsium, susu sapi juga kaya akan vitamin D sehingga penyerapan kalsium dalam tubuh dapat dipercepat. Sedangkan produk kedelai digolongkan dalam 2 golongan, produk fermentasi dan produk non fermentasi. Susu kedelai merupakan produk kedelai yang tergolong dalam produk non fermentasi. Produk kedelai non fermentasi diketahui memiliki senyawa yang yang dapat menghambat penyerapan kalsium, senyawa tersebut adalah senyawa asam phytat. Asam phytat dan senyawa phytat diketahui dapat mengikat mineral seperti kalsium, magnesium, seng, dan tembaga sehingga berpotensi untuk mengganggu penyerapan mineral. Selain dapat berikatan dengan mineral, phytat juga dapat mengikat protein sehingga dapat menurunkan nilai cerna protein. Kandungan phytat dalam biji-bijian dan kacang-kacangan relatif tinggi. Salah satu cara untuk mencegah aktivitas phytat tersebut adalah dengan proses perkecambahan dan fermentasi sehingga proses tersebut dapat mereduksi kandungan phytat dalam bahan tersebut.
Sudah jelas lah bahwa dalam memilih suatu produk makanan, kita harus bisa selektif dan harus mengetahui mana yang baik untuk kita konsumsi. Jadilah pembeli yang cerdas. 

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts