Ijab kabul
"Jadi kapan mau nikahnya?"
Pertanyaan ini amat sangat sederhana, akan tetapi mengandung makna yang amat sangat dalam dan bahkan banyak orang yang enggan bertemu dengan rekan, karib kerabat, atau bahkan pulang ke kampung halaman untuk menghindari dari pertanyaan yang amat sangat sederhana tersebut.
Yah,..menikah merupakan impian semua orang bahkan menikah merupakan suatu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepada umat-umatnya bagi yang telah mampu. Menikah merupakan pintu gerbang kebahagian bagi tiap manusia di dunia ini. Membentuk suatu komunitas kecil yang disebut dengan istilah keluarga kecil yang bahagia merupakan impian tiap orang. Hal ini disebabkan hakikat manusia adalah hidup bersosial. 
Perasaan ingin menikah itu akan muncul dan terus semakin meningkat ketika seseorang telah beranjak dewasa, yaitu di umur 20 tahun ke atas baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Banyak orang yang berusaha mencari pasangannya dengan berbagai macam cara, seperti ta'aruf, pacaran, dijodohkan, dan banyak lagi cara-cara yang dilakukan. Semua cara tersebut sah-sah saja dilakukan selagi melakukan hal tersebut benar-benar ingin mendapatkan pasangan yang tepat.
Bagi saya, menikah itu bukan hanya menyatukan dua hati insan yang berbeda dengan ikatan cinta dan kasih sayang, namun dibalik itu semua ada 2 buah keluarga besar yang harus disatukan satu sama lain. Kita memang menikah dengan pasangan kita, bukan dengan orang tuanya. Namun ketikan kita telah siap menikahi pasangan kita tersebut itu berarti kita telah siap menjadikan kedua orang tua pasangan kita menjadi orang tua kita sendiri, saudara pasangan kita menjadi saudara kita sendiri dan keluarga besar pasangan kita tersebut menjadi keluarga besar kita pula. Pertanyaannya adalah, Apakah ketika kita memutuskan untuk membulatkan niat untuk menikah, kita telah siap menerima pasangan kita dan keluarga besarnya menjadi bagian dari diri kita?
Pertanyaan tersebut juga cukup sederhana, namun faktanya bagi sebagian besar orang yang telah melangsungkan pernikahan, ternyata masih banyak yang belum siap menerima keluarga besar dari pasangannya tersebut menjadi bagian dari dirinya, dia hanya menerima pasangannya sebagai bagian dari dirinya, namun tidak untuk keluarga besarnya, alhasil banyak yang tidak akur antar keluarga, antar menantu, dan lain sebagainya. Kenapa ini bisa terjadi? Saya berargumen bahwa itu terjadi karena mereka banyak yang belum mengenal keluarga dari kedua belah pihak dengan baik, sehingga ketika mereka tiba-tiba berada satu atap dengan pihak yang lain, mereka merasa canggung dan bingung dengan keadaan keluarga pasangannya yang ternyata tidak seperti keadaan pasangannya seperti yang dia kenal. 
Oleh karena itu, ketika memutuskan niat untuk melakukan sunnah rasul tersebut, bulatkan tekat dan siap menerima dengan ikhlas bahwa menikah itu bukan hanya menyatukan dua hati yang berbeda, namun menikah itu merupakan suatu proses menyatukan dua keluarga yang berbeda menjadi satu dengan suatu ikatan yang dinamakan dengan menikah.
Semoga kita senantiasa dilindungi dan terus dirahmati oleh Allah SWT sehingga ketika kita memutuskan untuk menikah tersebut, kita dan pasangan kita telah BENAR-BENAR SIAP dengan semua keadaan yang akan kita hadapi,.amin ya robbal alamin,...

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts