Secara umum, metabolit
reaktif merupakan senyawa kimia, yang dihasilkan selama metabolisme xenobiotik,
yang secara kimia sangat reaktif jika dibandingkan dengan senyawa asalnya.
Meskipun senyawa metabolit reaktif ini dapat didetok oleh reaksi
konjugasi,tetapi senyawa metabolit reaktif ini memiliki kesempatan besar untuk
menjadi senyawa yang berbahaya jika dibandingkan dengan senyawa asalnya. Metabolit
reaktif dapat juga dikatakan elektrophiles (molekul yang mengandung pusat
positif). Elektrophiles dapat berinteraksi dengan sellular nukleophile (molekul
yang yang mengandung pusat negatif), seperti glutation, protein, dan asam
nukleat. Reaktif metabolit lainnya dapat menjadi radikal bebas atau bertindak
sebagai radikal generator yang dapat berinteraksi dengan oksigen menghasilkan Reaktif Oksigen Species (ROS), yang
dapat menyebabkan kerusakan membran, DNA, dan makromolekul lain. Metabolit
reaktif terdiri dari group yang berbeda seperti epoksida, quinones, radikal
bebas, reaktif oksigen species, dan ikatan yang tidak stabil. Ketika xenobiotik
masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan berusaha mengeluarkannya
melalui enzim fase I dan enzim fase II sehingga akan diperoleh produk
metabolite nontoksik yang dapat dikeluarkan, namun ada beberapa xenobiotik yang
tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, produk tersebut akan menjadi produk
metabolit reaktif. Produk yang bersifat metabolit reaktif akan mengalami 2
proses ; pertama, produk tersebut
dapat menjadi produk yang bersifat metabolit nontoksik yang dapat dikeluarkan
dari tubuh dan kedua produk tersebut
akan binding sel molekul
(enzim,reseptor, membran, DNA). Akibat bindingnya
produk tersebut, sel molekul akan menjadi toksik (kerusakan jaringan,kanker,
perubahan fisiologis sel), namun jika keadaan gizi baik serta status fisiologis
orang tersebut baik, maka sel akan mampu memperbaiki keadaan tersebut
(perbaikan DNA, sintesis protein,dan lain-lain).
Kanker bukanlah
penyakit tunggal, tetapi sekelompok penyakit yang banyak, yang dapat dicirikan
dengan pertumbuhan sel abnormal yang tak terkontrol,menghasilkan kumpulan sel
yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri. Karsinogenesis merupakan
proses perubahan menjadi kanker, proses ini melalui tahapan yang disebut
sebagai multistep carsinogenesis. Proses karsinogenesis secara bertahap
diawali dengan proses inisiasi, dilanjutkan dengan promosi dan berlanjut dengan
progresi dari sel normal menjadi sel kanker atau malignant cell. Aktivasi
metabolik karsinogen dilakukan oleh cytochromes P450. Sebagai contoh, benzo (a)
phyrene dimetabolisme oleh cytochromes P450 hingga membentuk benzo (a) phyrene-7,8
epoksida dan kemudian dihidrasi oleh epoxida hydrolase hingga membentuk benzo
(a) phyrene-7,8-diol yang merupakan intermediat reaktif yang berikatan secara
kovalen dengan DNA membentuk DNA adduct. (+)-benzo (a) phyrene-7,8-diol-9,10
epoxida-2 berikatan secara preferensial dengan residu deoxyguanine membentuk
N-2 adduct. Penting untuk dicatat bahwa bukan hanya konfigurasi kimia
metabolite kebanyakan hydrocarbon aromatic polycyclic yang penting untuk
aktivitas karsinogenesis, tapi juga konformasi kimianya juga mempengaruhi
aktivitas karsinogenesis. Pada beberapa karsinogen, ada korelasi yang kuat
antara pembentukan DNA adduct yang sangat spesifik dengan pembentukan tumor.
Referensi :
Hodgson,Ernest,PHD, 2004, A Texbook Of Modern Toxicology,
Third Edition, Department Of Enviromental And Biochemical Toxocology
North Carolina State University, Wiley Interscience.
prof, duduk dekat saya dong nanti pas ujian toksikologi..
ReplyDelete