"Asiiiiik..udah minggu pagi," Ditemani segelas teh atau susu, dan beberapa potong biskuit, nasi goreng, atau "godog pisang" sambil nonton kartun, uwah,.sungguh keadaan yang sangat menyenangkan. Menikmati kartun bisa membuat aku lupa akan banyaknya PR atau ujian yang akan ku jalani. Itu lah kisah aku dulu ketika masih SD, MTs, dan SMA dulu. Keadaan yang banyak membuat aku dan banyak anak kecil bisa menjadi baik dan tidak "terkotori" dengan berbagai macam kemajuan teknologi yang negatif, kisah percintaan yang "Busted" atau kisah artis yang tak seharusnya dilihat dan dipertontonkan ke publik. Nah, seperti ini lah kisah sekarang ini, sama-sama kita lihat hampir semua saluran televisi yang menampilkan kisah-kisah yang tidak begitu bermanfaat buat anak-anak khususnya hari minggu pagi. Kalau bisa di survey, telah terjadi penurunan jumlah anak yang kalau hari minggunya menghabiskan waktunya untuk nonton kartun dengan anak pada 10 tahun yang lalu.
Sudah seharusnya kita semua peduli dengan keadaan mental anak-anak Indonesia sekarang ini. Bagaimana perasaan anda jika kita mendengar ketika anak-anak kita, adik kita, sepupu kita, atau anak-anak kecil yang banyak bernyanyi tentang cinta? tentang selingkuh? tentang pacaran? bahkan tentang kisah seks yang belum pantas mereka pahami? Mau jadi apa bangsa yang besar ini, yang dikenal dengan budaya sopan, budaya santun, ramah, dan penuh dengan kasih sayang jika generasi mudanya sudah banyak yang mengalami kelunturan moral? Coba lihat sekarang ini, banyak "Bocah-bocah" sudah dapat julukan "Play Boy" dikalangan komunitasnya, mereka sudah mengerti akan makna jablai, atau "Make a Love" atau selingkuh dan lain sebagainya. Terus mau jadi apa bangsa kita yang besar ini jika generasi kita semakin memiliki mental yang anjlok seperti itu?
Sulit memang untuk mengontrol ini semua, tapi inilah yang terjadi sekarang ini. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perkembangan mental seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor terbesar adalah pola asuh orang tua terhadap anaknya. Sudah sewajarnya jika kita sudah memiliki anak, atau punya adik yang masih kecil, atau sepupu kecil, harus menjaga mereka dengan baik dan memilih tayangan yang bermanfaat. Karena sudah jelas kita tidak ingin mereka menjadi generasi yang bodoh. Adapun faktor lain seperti lingkungan juga memiliki kontribusi yang besar dalam perkembangan anak, nah, kalau sudah punya lingkungan yang jelek, bagaimana bisa perkembangan anak menjadi baik? itu lah makanya kita harus melatih dan mengawasi perkembangan mereka biar bisa menjadi lebih baik lagi. Sebab aku sangat meyakini bahwa seorang pembunuh pun tidak akan mau anak-anaknya menjadi pembunuh juga. Bahkan dia ingin anak-anaknya bermanfaat buat orang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment