Salam hormat selalu untuk ahli gizi di Indonesia dimana pun berada.

Pergantian tahun dari 2015 menuju 2016 bukan hanya seperti pergantian tahun pada umumnya. Akan tetapi ada satu perbedaan yang besar pada tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut adalah pada tahun ini, bangsa-bangsa yang berada di negara Asean, akan bebas masuk ke Indonesia, pun sebaliknya, orang Indonesia bisa bebas pula masuk ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan lain sebagainya dalam hal kerja sama perdagangan bebas seperti tenaga kerja, barang, dan jasa. Itu pernyataan wakil presiden yang dikutip oleh Detik Finance pada tanggal 30 Desember 2015 lalu.

Asean Economic Community 2015
Sumber : bisnis.liputan6.com
Jika kita menelaah pernyataan tersebut, dapat kita artikan bahwa pada tahun ini akan banyak tenaga kerja asing yang bakal masuk ke negara kita, selain itu pula, barang dan jasa pun akan menjamur tersebar di negara ini. Hal ini dikarenakan negara kita ini adalah negara besar, negara dengan jumlah penduduk yang paling banyak di antara negara asean lainnya, sehingga tingkat kebutuhan akan barang, jasa, bahkan tenaga ahli pun menjadi semakin besar pula. Banyak orang yang terlena dengan perubahan sistem seperti ini. Terlihat di masyarakat yang masih acuh tak acuh dengan sistem ini, padahal jika kita sadar akan sistem ini, tentu ini juga bisa menguntungkan bagi kita untuk dapat bekerja di negara tetangga dan bersaing dengan para pekerja di negara tersebut.

Pertanyaan mendasar yang muncul bagi kita seorang ahli gizi, apakah perubahan sistem ini akan membuat kita kalah bersaing dengan serbuan tenaga ahli asing? Secara sederhana, saya berpendapat bahwa inilah keuntungan kita menjadi ahli gizi disaat sistem perdagangan bebas ini terjadi, kenapa? karena ilmu kita adalah tentang makanan. Bagaimana membuat makanan yang enak dan memiliki nilai gizi yang tinggi, bagaimana mengatur pola diet pasien, bagaimana mengatur diet pasien di rumah sakit, atau bagaimana mengatur diet olah ragawan, dan lain sebagainya. Jika kita perhatikan, uniknya ilmu kita adalah ilmu yang berhubungan dengan lidah, yaitu rasa enak dan mudah diterima oleh perut. Dengan kata lain, untuk sementara waktu ini, jika pun banyak serbuan tenaga gizi asing ke negara ini, kita masih terasa unggul dibandingkan mereka, karena ketika kita mengatur pola makan, kita lebih mengetahui jenis dan pola makan orang kita.

Secara sederhana seperti ini, orang melayu seperti Jambi, suka dengan mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki bumbu yang cukup banyak, suka rasa pedas, dan kalau boleh dibilang hampir semua suka makanan yang bersantan. Untuk sementara ini, kita masih bisa unggul jika dibandingkan dengan ahli gizi pendatang dari negara lain. Meskipun banyak pula di negara tetangga kita yang bersuku melayu pula, tapi mereka masih agak sulit untuk mendalami aneka makanan yang ada di negara kita. Sehingga ketika mereka ingin memberikan konsultasi gizi kepada pasien, agak sedikit repot bagi mereka untuk menceritakan bagaimana menyusun bahan makanan atau pola diet kepada pasien. Berbeda dengan kita, meskipun kita juga tidak menguasai secara penuh aneka bahan makanan di negara ini, tapi kita agak lebih mudah dalam mendalami pola-pola makan tersebut. Sementara ini, itu mungkin sedikit keunggulan kita sebagai ahli gizi di negara ini.

Kalau kita bandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, dokter misalnya, hampir semua pendidikan dokter di dunia ini memberikan ilmu kedokteran yang sama, yang membedakan adalah kedalaman ilmu yang dimilikinya saja. Begitu juga dengan perawat, bidan, ataupun tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan ahli gizi, meskipun semua bisa mengklaim faham dengan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, akan tetapi pengolahan bahan makanannya berbeda. Sehingga untuk sementara kita memiliki keunggulan. Akan tetapi, kita jangan terlena dengan keadaan. Meskipun sementara ini kita lebih unggul, tapi bukan berarti serbuan tenaga kerja asing terutama di bidang gizi ke Indonesia tersebut tanpa perbekalan. Karena akan mengetahui kelemahan, tentu mereka akan berusaha mempelajari pola-pola makan dan diet yang ada di negara ini.

Hari ini tanggal 25 Januari 2016, Hari gizi nasional, merupakan hari dimana Indonesia memperingati hari gizi secara nasional. Biasanya, pada momen ini, banyak organisasi profesi gizi di Indonesia yang berusaha meningkatkan semangat gizi untuk bangsa dengan niat gizi untuk bangsa. Adapun peringatan hari gizi nasional tahun ini bertemakan : "Bersama Membangun Gizi Mewujudkan Bangsa Sehat Berprestasi: Percepatan Perbaikan Gizi 1000 HPK". Tema ini sangat menarik bagi kita sebagai seorang ahli gizi. Mengingat 1000 hari pertama kehidupan itu sangat penting dan bisa dikatakan bahwa itu adalah periode emas kehidupan. Periode 1000 hari pertama itu yang akan menjadikan seseorang itu kelak kedepan seperti apa. Cerdas, pintar, dan sehatnya seseorang, dapat dipengaruhi pada periode 1000 hari pertama kehidupan. 

Semoga pada hari gizi nasional tahun ini, kita sebagai ahli gizi di Indonesia siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan kita bisa bersaing dengan para pendatang dari negara tetangga. 
Selamat Hari Gizi Nasional. 
Jaya lah selalu gizi di Indonesia,. 
Salam Gizi untuk Seluruh Ahli Gizi di Indonesia.....






0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts