Sekarang ini, trend dalam dunia makanan dan minuman tidak hanya sebatas bagaimana membuat makanan dan minuman yang enak dan bergizi, tapi sampai pula pada klaim makanan menyehatkan. Arti menyehatkan disini adalah kandungan salah satu komponen yang terdapat dalam bahan makanan dan minuman tersebut jika diolah dengan benar, akan membuat orang yang memakannya menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Dengan demikian, fungsi bahan makanan tersebut tidak hanya sebatas memberi rasa kenyang, memuaskan mulut, memenuhi kebutuhan gizi, tapi menjadi bertambah lagi yaitu memberikan efek kesehatan sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit.

Istilah memberikan efek kesehatan tersebut dikenal dengan pangan fungsional. Bapak Prof. Deddy Muchtadi, (Ahli teknologi pangan dibidang gizi dan biokimia, IPB) menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Pangan Fungsional dan Senyawa Bioaktif" menjelaskan bahwa, istilah pangan fungsional lebih tepat digunakan dalam menggolongkan makanan dan minuman yang mengandung bahan yang diperkirakan atau telah dibuktikan dapat meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit tertentu. Istilah ini bagi konsumen masih agak asing, karena masyarakat lebih mengenal dengan istilah health food. Akan tetapi, maksud dari istilah ini agak kurang tepat, karena pada prinsipnya tiap bahan makanan jika diolah dengan baik dan benar, akan memiliki dampak menyehatkan bagi konsumen jika dikonsumsi. Sehingga istilah yang lebih tepat digunakan sekarang ini adalah pangan fungsional, dan dunia internasional pun juga menggunakan istilah ini.

Mungkin masih bingung dengan istilah ini. Saya akan memberikan sedikit contoh tentang pangan fungsional yang telah terbukti memberikan dampak kesehatan bagi konsumen jika mengkonsumsi bahan makanan atau minuman tersebut. Contohnya adalah teh. Dalam buku yang ditulis Prof Deddy menyebutkan bahwa meminum teh akan mencegah terjadinya kanker payudara pada wanita jika mengkonsumsi teh hijau sebanyak 5 gelas atau lebih dalam sehari. Selain itu, ada juga hasil penelitian yang dituangkan dalam buku beliau tentang hubungan yang terbalik antara mengkonsumsi teh dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Artinya adalah konsumsi teh secara nyata dapat mengurangi resiko timbulnya penyakit jantung koroner. 

"Kebun Teh Puncak Bogor"
Tempat penghasil minuman fungsional
Ada banyak lagi contoh hasil penelitan yang berhubungan dengan manfaat pangan fungsional dengan kesehatan. Melihat fakta ini, Indonesia merupakan negara yang amat sangat banyak ditumbuhi oleh berbagai tanaman, selain itu, tradisi orang Indonesia yang suka mencampur berbagai macam rempah menjadi minuman atau makanan bisa menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk pangan fungsional terbaik di dunia. 

Lebih sederhana Prof Deddy menjelaskan bahwa konsep pangan fungsional itu sederhana, yaitu bahan makanan ataupun minuman tersebut masih seperti makanan atau minuman secara umum, tapi yang membedakannya adalah makanan atau minuman tersebut memiliki dampak kesehatan bagi konsumen yang mengkonsumsi bahan pangan tersebut. Bahan pangan fungsional tersebut harus memiliki tiga fungsi dasar, yaitu : sensory (warna, rasa, aroma, dan penampilannya) menarik dan enak, bergizi tinggi, serta memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh seperti mencegah timbulnya suatu penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, mening


katkan kondisi fisik tubuh, memperlambat proses penuaan, menyehatkan kembali tubuh setelah menderita penyakit, dan lain sebagainya. Tapi ingat, pangan fungsional ini bukanlah seperti obat-obatan, beda konsep. Kalau obat-obatan, dalam mengkonsumsinya harus mempunyai jangka waktu dan dosis tertentu, serta haruslah dibawah kontrol dokter, tapi kalau pangan fungsional, tidak ada batasan waktu dan dosis, serta tidak perlu dibawah kontrol dokter, karena konsepnya adalah ini bahan makanan atau minuman seperti biasanya, hanya pengawasan perut dan selera saja yang membatasinya (rasa kenyang dan bosan). Demikian konsep sederhana pangan fungsional, : Enak, Bergizi, dan Memeliki Dampak Kesehatan.
Photo Bersama Prof Deddy Muchtadi
Ref : 
Muchtadi Deddy. 2012. Pangan Fungsional dan Senyawa Bioaktif. Alfabeta. Bandung. 







0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts