Dua hari lagi, 25 Januari 2018,
adalah hari Gizi Nasional yang ke-58. Tiap tahun kegiatan yang berhubungan
dengan mengedukasikan kepada masyarkat tentang gizi semakin banyak. Berbagai organisasi
gizi seperti organisasi PERSAGi, ASDI, PERGIZI PANGAN, ISAGI, dan organisasi
gizi lainnya pun turut serta berperan aktif dalam mengedukasikan tentang gizi
dan pola hidup sehat. Memalui peringatan hari Gizi Nasional kali ini, saya juga
sebagai seorang ahli gizi juga ingin membantu bagaimana caranya memasyarakatkan
gizi kepada masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin baik.
Tema hari Gizi Nasional tahun ini
adalah “Mewujudkan kemandirian keluarga dalam 1000 hari pertama kehidupan untuk
mencegah stunting”. Mungkin bagi masyarakat, istilah stunting masih kurang
difahami, karena stunting itu berasal dari bahasa asing. Secara sederhana
stunting adalah keadaan dimana tinggi badan balita kurang tinggi dibandingkan
standar tinggi untuk anak yang seumur dengannya. Kondisi ini bukan berarti
tidak memiliki resiko ke depannya, ada resiko terhadap kecerdasan yang
dikhawatirkan akan mempengaruhi kehidupan ke depannya. Selain itu pula, dengan
kondisi yang tidak seimbang tersebut, masalah gizi yang lain seperti rentannya
sistem imun dalam tubuh pun juga dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan
anak. Ada beberapa penyebab kenapa anak bisa bertubuh lebih rendah dibandingkan
dengan anak pada umumnya, seperti hiegine sanitasi yang rendah dan ketersediaan
air bersih yang kuirang memadai sehingga anak mudah mengalami diare. Selain itu
pula, faktor dukungan zat gizi pun juga mempengaruhi keadaan stunting menjadi
semakin parah. Dukungan zat gizi terhadap tumbuh kembang anak merupakan faktor
dasar yang harus ada bagi anak. Hal ini disebabkan karena usia anak-anak
merupakan usia emas baik proses pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan struktur
tubuh anak, baik itu untuk tumbuh semakin tinggi atau semakin membesar sangat
terlihat dengan jelas. Karena memang anak mereka sedang mengalami periode
tersebut. Ketika dukungan gizi yang tinggi tidak terpenuhi dengan baik, besar
kemungkinan tubuh anak akan mengalami berbagai gangguan, salah satunya adalah
pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur anak pada umumnya.
Salah satu zat gizi yang sangat
berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan adalah asupan
protein. Protein merupakan zat gizi makro yang memiliki fungsi utama sebagai
pembentukan jaringan tubuh manusia. Tubuh manusia seperti otot dan dan jaringan
tubuh lainnya, sebagian besar berbahan baku protein. Memang protein juga dapat
berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh manusia, tapi yang lebih berperan
penting sebagai sumber bahan baku penghasil energi adalah karbohidrat dan
lemak. Jika asupan karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan energi, maka
tubuh akan mengeluarkan bahan bakarnya yang berasal dari protein yang berada di
dalam tubuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi anak untuk mendapatkan
kecukupan tinggi protein yang sangat berguna bagi pertumbuhan tubuh anak. Selain
untuk pertumbuhan, protein juga berperan penting untuk perkembangan otak anak. Fungsi
lain dari protein adalah sebagai penangkap signal saraf di dalam otak. Jika tubuh
kekurangan protein, maka perkembangan otak pun juga akan berkurang. Dengan demikian,
akan sangat penting sekali memberikan bahan makanan yang bergizi tinggi
terutama tinggi protein ke anak.
Melalui peringatan Hari Gizi
Nasional ke-58 ini, sudah waktunya bagi kita semua untuk peduli akan kesehatan
anak karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan mengisi
bangsa kita nanti. Tanggung jawab besar tersebut ada pada kita semua. Selamat
memperingati Hari Gizi Nasional ke-58. Semoga permasalahan gizi di Indonesia
semakin berkurang.
0 comments:
Post a Comment