salah satu perusahaan yang ada di Talang Duku, Pelindo
Talang Duku merupakan sebuah desa kecil yang berada di Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Entah pada tahun berapa Desa Talang Duku berdirinya. Nyai (sebutan untuk seorang nenek) ku sering bercerita bahwa dulu sebelum menjadi sebuah desa, Talang Duku adalah sebuah dusun yang kecil, terpencil, dan jumlah masyarakatnya pun sedikit yang bernama Dusun Sungai Rengas.

Diceritakan bahwa dahulu ada sekelompok keluarga yang menggunakan sebuah perahu kecil, mereka menggunakan perahu untuk berlayar, tibalah mereka di dusun Sungai Rengas. Dusun itu masih sepi, dan masyarakat yang tinggal di sana masih sedikit. Sekelompok keluarga yang menggunakan perahu kecil tersebut mampir di Dusun Sungai Rengas, tetapi mereka tidak bergabung dengan warga lokal melainkan mereka tinggal di daerah seberang sungai Batang Hari. Sungai Batang Hari adalah sebuah sungai yang ter panjang di pulau Sumatra. Sungai tersebut melintasi Dusun Sungai Rengas tersebut. Warga yang datang tadi tinggal di seberang daerah pemukiman warga asli Dusun Sungai Rengas. Akan tetapi, daerah yang di tempati tersebut masih merupakan hutan belantara yang ditumbuhi dengan pepohonan yang besar dan semak rumput yang tinggi. Mereka selalu diganggu oleh makhluk halus tiap malam. Menurut sumber yang saya dengar, mereka akhirnya pindah ke pemukiman warga Dusun Sungai Rengas. Ada ciri-ciri khusus untuk membedakan mana warga masyarakat Sungai Rengas dengan warga pendatang tersebut. 

Warga Sungai Rengas memiliki karakter yang lembut. Mereka tidak suka banyak bicara. Sedangkan warga pendatang tersebut bersifat keras, suka bicara, dan lebih bersifat aktif. Lama kelamaan warga tersebut berbaur dan akhirnya menjalin hubungan keluarga dengan warga lokal. Setelah sekian lama, jumlah penduduk Sungai Rengas semakin banyak dan lama kelamaan menjadilah sebuah kampung yang terdiri dari 4 dusun. Salah satunya Dusun Sungai Rengas. Pada masa pemerintahan almarhum Pak Soeharto, Talang Duku merupakan salah satu daerah tujuan transmigrasi. Transmigrasi dari pulau jawa yang besar-besaran tersebut menyebabkan bertambahnya penduduk Desa Talang Duku. Talang Duku sekarang memiliki penduduk lebih kurang 5.000 jiwa yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan etnis.

Talang Duku merupakan daerah industri. ada sekitar lebih kurang 15 perusahaan baik berskala kecil hingga besar. Berbagai macam perusahaan yang muncul di Talang Duku. Mulai dari perusahaan batu bara, minyak sawit, sabun, kayu, dan lain-lain. Icon dari Talang Duku adalah pelabuhan kapal air sehingga nama jalan yang digunakan menuju Desa Talang Duku adalah Jalan Pelabuhan.

Dahulu nyai ku pernah bilang bahwa Talang Duku merupakan daerah penghasil beras yang paling enak di Jambi. Pernah suatu hari saya duduk di kantin kampus, ada penjaga kantin tersebut yang umur hampir seumuran dengan nyai ku, dia bertanya kepada ku tentang dimana aku tinggal. saat bapak tersebut mendengar nama Talang Duku, serentak bapak tersebut mengatakan bahwa dulu beras Talang Duku terkenal sangat enak, beraroma harum dan rasanya enak. Mendengar perkataan bapak tersebut, sebuah perasaan bangga lah yang muncul dalam benak hati ku, sambil berkata dalam hati ku, "ternyata itu semua bukan cerita bualan sebelum tidur". 

Akan tetapi, itu hanyalah sebuah cerita yang terjadi puluhan tahun lalu. Sekarang Talang Duku hanyalah sebuah desa industri yang dulu daerah persawahan, berubah menjadi daerah perusahaan. Masyarakat Desa Talang Duku pun sudah terlena dengan berdirinya berbagai perusahaan besar, sehingga membuat masyarakat terbuai dan beralih dari masyarakat yang bertani menjadi buruh di perusahaan. 

Cerita yang membanggakan tentang Talang Duku sebagai pemasok beras terbaik sudah hilang tanpa bekas. Kemajuan zaman lah yang menyebabkan semua ini hilang. Dan yang membuat keadaan tersebut makin parah adalah buruh yang dulu menggunakan warga lokal, sekarang sudah beralih ke warga luar. 

melalui posting ini saya mengajak kepada generasi penerus Desa Talang Duku, jangan lah kita biarkan ini terjadi, sehingga kata-kata "The Lost Village" tidak pernah ada di Desa Talang Duku kita.
Anak merupakan pewaris bangsa. Masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas anak pada masa sekarang ini.
Melihat begitu pentingnya peran seorang anak untuk bangsa ini, dibutuhkan berbagai peran yang harus mengontrol dan mengatur agar kualitas bangsa dimasa yang akan datang tidak bobrok. 
Apakah cukup hanya dengan memberikan kepada anak susu tiap pagi dan malam? Memberikan semua mainan yang diminta sama anak?
tentu saja jawabannya tidak. Coba kita lihat banyak anak yang mengalami kelainan dalam mengkonsumsi makanan, ada yang makan tanah, ada yang makan sabun, malah ada yang menghawatirkan mengkonsumsi obat nyamuk batangan. Siapa yang salah dalam kasus seperti ini? Tentu jawabannya adalah orang tua. Seorang anak hanya bisa menangis jika kehendaknya tidak dituruti, atau cuma bisa ketawa jika apa yang diingininya dituruti. Oleh karena itu, peran orang tua sangat besar dalam memantau tumbuh kembang anak. Adapun bentuk peran utama orang tua adalah dengan memperhatikan pola makan dan pola asuh bagi seorang anak.
Hasil penelitian yang berjudul "hubungan pola makan dan pola asuh anak usia taman kanak-kanak di Taman Kanak Raudhatul Jannah Talang Duku pada tahun 2010" menyebutkan bahwa tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua. Perkembangan anak dapat dipantau dengan baik oleh orang tua sehingga perkembangan anak dapat berkembang sesuai dengan umur. Pertumbuhan anak dapat diukur dengan status gizi. 
Melihat begitu besarnya peran orang tua dalam mencetak dan membentuk seorang anak, sudah seharusnya lah orang tua meluangkan waktunya untuk bermain bersama dengan anak-anaknya.

Blog Archive

Powered by Blogger.

Translate

Popular Posts